Beberapa
waktu yang lalu kami, saya dan kuswointan, merencanakan untuk berjalan
menyusuri jalan Braga, mencari bangunan yang masih berdiri sejak jaman
penjajahan Belanda. Alasannya sederhana, karena tertarik setelah membaca buku Braga: Jantung Parijs van Java karya
Ridwan Hutagalung & Taufanny Nugraha. Sekedar mencari jejak sejarah yang
tertinggal.
Jika
membaca buku tersebut, alur bangunan
dibahas dari simpang Asia-Afrika hingga ujung jalan Braga bagian di utara.
Karena posisi tempat tinggal, kami memulai penyusuran dari ujung utara jalan
Braga yang lebih mudah kami jangkau. Pagi itu, Ahad 13 April 2014, kami
bertemu di halte bis yang terletak di depan gedung BI. Dari sana kami menyusuri
jalan Braga hingga jalan Asia-Afrika. Berikut ini adalah foto-foto yang kami
ambil selama menyusuri jalan Braga dan Asia-Afrika.
 |
| Gedung BI |
 |
| Menyebrangi rel kereta api, di sisi kanan jalan, terlihat gedung Landmark yang sering digunakan untuk berbagai acara. |
 |
| Dulunya gedung ini adalah sebuah showroom mobil. |
 |
| Gedung Gas |
 |
| Kantor Berita Antara |
 |
| Di ruang duduk di dalam mart ini terdapat beberapa lukisan yang menggambarkan daerah braga dan asia-afrika jaman dulu. |
 |
| Stilasi BLA no 3 |
Di
depan gedung ini, terdapat stilasi Bandung Lautan Api nomor 2. Stilasi
merupakan semacam tugu kecil yang dibangun pada tahun 1997 untuk memeringati
peristiwa Bandung Lautan Api. Stilasi ini didesain oleh seniman terkenal, bapak
Sunaryo yang bekerjasama dengan Bandung Heritage. Banyak yang sudah pernah
menyusuri kesepuluh stilasi ini, kami pun berencana menyusuri kesepuluh stilasi
BLA dari dago hingga tegalega. Semoga rencana ini terwujud.
Setelah
mengunjungi Museum KAA kami berjalan menyusuri jalan Asia-Afrika menuju Otto
Iskandar Dinata. Di depan eks gedung Resimen (kini Jiwasraya) kami menemukan
stilasi BLA nomer 3.
Berfoto
sejenak di stilasi nomor 3, lalu kami melangkahkan kaki menuju terminal Stasiun
Hall. Kemudian kami mencari angkot untuk melanjutkan perjalanan hari itu.
semua foto disini adalah dokumentasi milik pribadi
No comments:
Post a Comment